Hasil Honda DBL 2008 East Java – South Region
GOR Ken Arok, Malang
FINAL PUTRI
SMAN 8 Malang (77)
SMA Santo Albertus Malang (688)
FINAL PUTRA
SMAN 2 Jember (69)
SMAN 3 Malang (66)
Final Honda DetEksi Basketball League (DBL) 2008 di Malang kemarin berlangsung dahsyat. Sekitar 3.500 penonton memenuhi GOR Ken Arok, menyaksikan dua pertandingan penentu juara Jawa Timur wilayah–South (selatan). Saking ramainya, final SMA itu disebut sebagai even basket dengan penonton terbanyak dalam sejarah Malang.
Final di Malang itu memang sangat bergengsi. Tim SMA yang juara bakal berangkat ke Surabaya. Di DBL Arena, mereka akan bertemu juara wilayah North, untuk menentukan juara Jawa Timur, 23 Agustus mendatang.
Bukan hanya itu. Juara di Malang akan mendapat kesempatan historis. Mereka akan ikut serta dalam even resmi NBA pertama di Indonesia, NBA Basketball Clinic, 24 Agustus nanti. Tim juara itu bersama para juara dari sepuluh kota lain di Indonesia, akan bertemu dan mendapat materi latihan dari bintang Indiana Pacers, Danny Granger.
Sebelum NBA Basketball Clinic, Granger dan sejumlah perwakilan NBA juga akan menyaksikan final Jawa Timur. Ini memberikan gengsi internasional pada final tersebut.
Sejak open gate pukul 13.30 WIB, ribuan orang sudah antre masuk arena pertandingan. Setelah final Yel-Yel Competition dan berbagai supporting event, pertandingan pertama dimulai pukul 15.00. Tim putri SMA Santo Albertus Malang menghadapi SMAN 8 Malang.
Pada kuarter pertama, kedua tim masih imbang, 13-13. Dempo (julukan Santo Albertus) mengandalkan kapten Renita Octaviane dan center Olivia El Disa, sedangkan Smarihasta (julukan SMAN 88) dimotori forward bernomor jersey 5, Mey Putridiana.
Pada akhir kuarter kedua, Smarihasta unggul 30-22. Usai half-time, Dempo kembali mengejar. Tapi, Mey makin merajalela untuk Smarihasta. Meski sempat cedera dan dibopong keluar lapangan pada kuarter keempat, pemain lincah itu mampu mencetak poin demi poin. Total, Mey mencetak 46 poin! Smarihasta pun menang, 77-68.
Begitu wasit membunyikan peluit tanda pertandingan usai, sontak para pemain Smarihasta meluapkan kegembiraan. Mey tampak emosional. Dia menangis dan berteriak, “Juara! Yeah! Kami ke Surabaya!”. Setelah itu Mey ambruk lagi dan harus digotong lagi keluar lapangan.
Pada final putra, SMAN 2 Jember mampu menundukkan SMAN 3 Malang. Meski jumlah suporter kalah jauh, di penghujung kuarter kedua, Arif Hidayat dkk sempat unggul jauh 38-24.
SMAN 3 Malang lantas melakukan perlawanan hebat. Bahkan, mereka mampu memperkecil ketinggalan menjadi satu angka, 66-67, saat kuarter keempat tersisa tak sampai 40 detik. Peluang menyalip ada di depan mata, karena dua bintang Jember, Arif Hidayat dan Rozy Fatahurrohman, bergantian keluar lapangan karena cedera. Tapi, SMAN 2 Jember mampu bertahan, menutup pertandingan dengan skor 69-66.
Bagi SMAN 2 Jember, kemenangan ini adalah buah perjalanan panjang. Mereka begitu ngotot ikut Honda DBL 2008. Keterbatasan dana bukanlah penghalang. Karena ongkos bus terlalu mahal, pada pertandingan pertama mereka di Malang, seluruh anggota tim basket sampai diangkut pakai truk Angkatan Laut (empat jam perjalanan).
Baru pada laga-laga berikutnya mereka naik bus dan akhirnya kemarin menjadi juara. ”Tim Truk” asal Jember itu bakal menjadi tantangan alot bagi siapa pun yang menjadi juara di kawasan North. Selain punya skill mumpuni, mereka punya kengototan yang luar biasa.
”Waktu awal berangkat, kami memang sempat kesulitan. Dana dari sekolah minim. Untung, orang tua salah satu pemain ada yang anggota militer. Jadi, kami dipinjami truk. Itu pun waktu berangkat masih kena angin. Di jalan kami minta kain spanduk dari penjual soto, buat nutup,” kata Wagiono, pelatih SMAN 2 Jember.
Namun, kesulitan itu berbuah manis. Semakin sering menang, semakin besar dukungan yang didapat dari berbagai pihak. ”Mudah-mudahan berkah naik truk itu nanti juga membawa kami menang di Surabaya,” imbuh manajer SMAN 2 Jember, Marto.
Hebohnya final kemarin merupakan penutup manis Honda DBL 2008 kawasan South. Meski baru pertama diselenggarakan di Malang, panitia menyebut total penonton lebih dari 20 ribu orang. Masih jauh di bawah Surabaya, yang tahun ini diprediksi lebih dari 85 ribu orang, tapi sudah luar biasa untuk sebuah even basket pelajar.
Tak heran, banyak pihak ingin kompetisi Grup Jawa Pos ini kembali lagi ke Malang tahun depan. ”Ini even basket untuk skala pelajar, tapi digarap benar-benar profesional dan menghibur. Di Malang, ini yang terbesar. Di DBL, penonton, peserta, dan panitia bersinergi menyuguhkan tontonan yang menarik. Semoga DBL bisa kembali ke Malang di tahun-tahun mendatang. Kami siap men-support,” ujar Suryo Yuliarto, Komisi Perwasitan Pengkot Perbasi Malang.
Suryo menambahkan, kompetisi ini juga memberi banyak manfaat untuk para wasit. “Bukan hanya menambah jam terbang, juga melatih kedisiplinan. Disiplin dari hal kecil. Seperti seragam, tingkah laku, sampai yang paling sulit dilakukan, yaitu merokok. Tapi, akhirnya bisa. Ini bukti bahwa DBL bisa meningkatkan kedisiplinan,” paparnya.
SMAN 2 Jember
SMAN 8 Malang