Kasiat Viagra=Semangka

Semangka

Bukan sekadar pelega dahaga, semangka ternyata juga bisa menjadi alternatif bagi kaum Adam yang ingin lebih greng tanpa bahan kimiawi. Buah dengan kadar air tinggi itu mampu memberikan efek rileks dan melancarkan peredaran darah, seperti Viagra yang tersohor itu, tanpa efek samping.

Berdasar penelitian sejumlah ilmuwan Texas, semangka mengandung zat bernama citrulline yang membantu melancarkan peredaran darah. Jika mengonsumsi semangka dalam jumlah banyak, citrulline yang terkandung pada daging dan kulit buah akan bereaksi dengan enzim tubuh dan berubah menjadi arginine.

”Arginine adalah asam amino yang bermanfaat bagi jantung, sistem peredaran darah, dan sistem imun tubuh,” kata Direktur Fruit and Vegetable Improvement Center A&M Texas Bhimu Patil dalam wawancara yang dipublikasikan The Associated Press (AP) kemarin (3/7). Dia menambahkan, arginine juga mampu meningkatkan kadar nitric oxide dalam tubuh untuk membantu memberikan perasaan tenang.

Bhimu Patil yang juga terlibat dalam penelitian itu mengatakan bahwa efek tenang itulah yang sama dengan kinerja awal Viagra. Setelah tubuh rileks, peredaran darah akan menjadi lebih lancar. ”Dengan demikian, terapi disfungsi ereksi bisa lebih maksimal. Bahkan, mungkin juga bisa dicegah,” paparnya. Tapi, semangka belum tentu hanya bekerja pada organ tertentu seperti Viagra.

Namun, sebaliknya, Todd Wehner dari North Carolina State University mengatakan bahwa para pemakai Viagra pun tidak bisa berharap mendapatkan efek yang sama dari semangka. ”Memang, kedengarannya efek yang dihasilkan cukup menyenangkan. Tapi, (semangka) jelas tidak bisa dijadikan pengganti perawatan medis apa pun,” terang ilmuwan yang juga meneliti semangka tersebut.

Dalam penelitian lain yang disponsori Departemen Agrikultur Amerika Serikat (AS) disebutkan bahwa nitric oxide juga bisa membantu penderita angina atau tekanan darah tinggi. Demikian juga penyakit-penyakit kardiovaskuler. ”Kandungan citrulline lebih banyak, sekitar 60 persen, justru terdapat pada bagian kulit semangka, bukan dagingnya,” kata Bhimu Patil. Namun, ilmuwan bisa melakukan rekayasa untuk mengubah komposisi tersebut.